Gangguan Tidur yang Menakutkan


Tidur seharusnya menjadi waktu yang damai dan rileks. Tapi bagi sebagian orang yang mengalami gangguan tidur, tidur bisa menjadi hal yang menakutkan. Apa saja gangguan tidur yang menakutkan?

Berikut ini 10 gangguan tidur yang dianggap menakutkan bagi penderitanya.
1. Gangguan Mimpi Buruk

Orang dengan gangguan mimpi buruk sering terbangun dengan keringat dingin dan kenangan buruk dalam mimpi yang mengerikan. Hal ini juga akan mengganggu kualitas hidupnya. Karena sebagian dari mereka mungkin takut untuk tidur.

Stres dan kurang tidur adalah pemicu utama mimpi buruk. Menurut American Sleep Association (ASA) beberapa obat juga dapat memicu mimpi buruk. Pada kasus yang berat, konseling atau obat penenang mungkin diperlukan untuk meredakan kecemasan yang mendasari mimpi buruk.

2. Tidur Sambil Berjalan (Sleepwalking)


Sekitar 15 persen orang dewasa kadang-kadang terbangun dan berjalan seenaknya di sekitar rumah masih dalam keadaan tidur. Pada anak-anak, jumlahnya bahkan lebih tinggi.

Sleepwalking bisa dipicu oleh stres, tidur tidak nyenyak, dan genetika. Orang yang tidur sambil berjalan dapat melakukan apa saja. Mereka mengerti arah, dapat memindahkan perabot atau membuka pintu.

Sebuah studi yang dipublikasikan pada tahun 2003 dalam jurnal Molecular Psychiatry, menemukan bahwa 19 persen orang dewasa yang berjalan dalam tidur terluka saat melakukan serangan malam mereka.

Jatuh merupakan bahaya terbesar, jadi jika Anda punya kebiasaan mengigau dan berjalan saat tidur, para ahli menyarankan Anda memindahkan kabel listrik dan jauhkan tempat tidur dari tangga

3. Teror Malam


Berteriak, meronta-ronta, panik, dan mondar-mandir adalah gejala orang yang mengalami teror malam. Tidak seperti mimpi buruk yang terjadi selama tidur, teror malam terjadi biasanya terjadi di awal malam. Hal ini biasanya terjadi pada anak-anak. Orang yang mengalami teror malam tiba-tiba akan duduk tegak, mata terbuka, meskipun sebenarnya mereka tak melakukan pandangan.
Penyebab pastinya belum diketahui. Tapi demam, tidur tidak teratur dan stres dapat memicu teror malam. Untungnya menurutnya ASA, teror malam akan berkurang seiring usia.

4. Halusinasi Mengantuk


Kita biasa melihat hal-hal aneh dalam mimpi. Tapi bagaimana jika kita melihatnya saat sedang tidak bermimpi? Ini disebut dengan hypnagogic hallucination yang terjadi selama transisi dari bangun tidur. Orang yang mengalami hypnagogic hallucination biasanya mendengar suara-suara atau melihat hal-hal aneh di kamar mereka.

5. Sindrom Kepala Meledak (Exploding Head Syndrome)


Sindrom kepala meledak tidak benar-benar meledakkan kepala. Gangguan ini terjadi selama tidur nyenyak, ketika orang tiba-tiba bangun dengan terkejut oleh suara keras dan tajam.
Tidak ada rasa sakit atau bahaya yang terjadi pada sindrom ini. Penyebab pasti sindrom kepala meledak pun belum diketahui, tapi diyakini hal ini terkait dengan penyakit serius.

6. Kelumpuhan Tidur (Sleep Paralysis)


Selama tidur, aktivitas dan otot-otot tubuh menjadi tidak bergerak. Ini kelumpuhan sementara, meskipun kadang-kadang kelumpuhan tetap ada bahkan setelah orang terbangun. Biasanya kelumpuhan tidur diikuti dengan halusinasi. Orang yang mengalami kelumpuhan tidur merasa ditindih dan tercekik.

7. Perilaku gangguan REM (Rapid-Eye-Movement)


Gangguan perilaku tidur REM terjadi paling sering pada orang dewasa yang lebih tua, dan dapat merupakan gejala penyakit Parkinson, gangguan neurologis degeneratif.

8. Gangguan tidur yang berhubungan dengan makanan


Orang dengan gangguan ini akan makan pada saat malam hari. Biasanya orang yang mengalami ini akan kehilangan sedikit memori di keesokan harinya. Beberapa kasus cukup membahayakan, karena mereka bisa saja menggunakan pisau atau menyalakan kompor.

9. Seksomnia


Seksomnia atau atau Sexual Behaviour in Sleep (SBS) adalah kebiasaan seksual yang terjadi ketika seseorang sedang tidur. Seksomnia dapat mengganggu (erangan seksual yang keras), berbahaya (masturbasi merugikan) atau bahkan kriminal (kekerasan seksual atau pemerkosaan).

10. Insomnia


Insomnia adalah kesulitan atau ketidakmampuan untuk tidur nyenyak. Hal ini dapat menyebabkan iritasi dan kurangnya konsentrasi pada siang hari, dan jangka panjang kurang tidur dapat benar-benar berbahaya. Kurang tidur telah dikaitkan dengan obesitas, tekanan darah tinggi dan serangan jantung, di antara gejala buruk lainnya.

Penjelasan Dari Sumber Lainnya

7 Macam Gangguan Tidur Paling Menakutkan di Dunia


Tidur merupakan keadaan istirahat alami pada berbagai makhluk hidup, tidur penting untuk kesehatan. Seharusnya tidur menjadi waktu yang damai dan rileks. Namun bagi sebagian orang yang mengalami gangguan tidur, tidur bisa menjadi hal yang sangat menakutkan.

Apa dan bagaimana saja gangguan-gangguan tidur yang menakutkan? Berikut ada tujuh macam gangguan tidur yang paling menakutkan di dunia. Mari kita simak bersama-sama.

1. Sindrom Kepala Meledak

Exploding Head Syndrome atau sindrom kepala meledak (EHS) adalah bentuk halusinasi pendengaran hypnagogic dan merupakan peristiwa parasomnia langka dan relatif tidak berdokumen di mana subjek mengalami ledakan keras di kepala mereka mirip dengan bom meledak, pistol pergi, benturan simbal, dering, gempa bumi, atau bentuk lain dari keras, kebisingan terbaca yang tampaknya berasal dari dalam kepala. Biasanya kebisingan ini terjadi pada awal tidur atau setelah satu atau dua jam tertidur, tetapi belum tentu hasil dari mimpi. Meskipun suara yang terdengar dianggap sangat keras, biasanya tidak disertai nyeri. Serangan terlihat berubah dalam jumlah dari waktu ke waktu, dengan beberapa serangan yang terjadi di ruang hari atau minggu, diikuti dengan bulan remisi.Penderita sering merasakan rasa takut dan kecemasan sebelum dan setelah serangan, disertai dengan denyut jantung. Serangan juga dapat disertai dengan kilatan cahaya yang dirasakan (bila dirasakan sendiri, yang dikenal sebagai “awal tidur visual”) atau kesulitan bernafas. Kondisi ini juga dikenal sebagai “pendengaran awal tidur”. Gejala yang terkait bervariasi, tetapi sifat jinak kondisi ditekankan dan tidak penyelidikan mendalam atau pengobatan diindikasikan. Bisa jadi pula kalau penderitanya mengalami ketidakmampuan untuk menyuarakan suara, atau bentuk ringan dari kelumpuhan tidur selama serangan. Hingga saat ini, belum diketahui cara pengobatannya.

2. Tidur Sambil Berjalan

Kadang-kadang sekitar 15 persen orang dewasa terbangun dan berjalan seenaknya di sekitar rumah dalam kondisi tertidur. Pada anak-anak, jumlahnya bahkan lebih tinggi. Sleepwalking bisa dipicu oleh stres, tidur tidak nyenyak, dan genetika. Orang yang tidur sambil berjalan dapat melakukan apa saja. Mereka mengerti arah, dapat memindahkan perabot atau membuka pintu. Sebuah studi yang dipublikasikan pada tahun 2003 dalam jurnal Molecular Psychiatry, menemukan bahwa 19 persen orang dewasa yang berjalan dalam tidur terluka saat melakukan serangan malam mereka. Jatuh merupakan bahaya terbesar, jadi jika Anda punya kebiasaan mengigau dan berjalan saat tidur, para ahli menyarankan Anda memindahkan kabel listrik dan jauhkan tempat tidur dari tangga

3. Teror Malam

Beberapa gejala orang yang mengalami teror malam dicirikan berupa berteriak, meronta-ronta, panik, dan mondar-mandir. Tidak seperti mimpi buruk yang terjadi selama tidur, sebab biasanya teror malam terjadi di awal malam. Hal ini lumrah terjadi pada anak-anak. Orang yang mengalami teror malam tiba-tiba akan duduk tegak, mata terbuka, meskipun sebenarnya mereka tak melakukan pandangan. Penyebab pastinya belum diketahui. Tapi demam, tidur tidak teratur dan stres dapat memicu teror malam. Untungnya menurutnya ASA, teror malam akan berkurang seiring usia.

4. Kelumpuhan Tidur

Kelumpuhan tidur atau sleep paralysis yaitu suatu keadaan dimana manusia tidak mampu bergerak ketika sedang tidur ataupun ketika bangun tidur. Biasanya seseorang yang mengalami kelumpuhan tidur akan mengalami masalah untuk menggerakkan anggota badan, tidak bisa mengeluarkan suara dan sebagainya. Selain itu, kelumpuhan tidur juga disertai dengan halusinasi seram atau mimpi buruk. Selama tidur, aktivitas dan otot-otot tubuh menjadi tidak bergerak. Ini kelumpuhan sementara, meskipun kadang-kadang kelumpuhan tetap ada bahkan setelah orang terbangun. Orang yang mengalami kelumpuhan tidur merasa ditindih dan tercekik.

5. Gangguan Mimpi Buruk

Pada umumnya orang dengan gangguan mimpi buruk sering terbangun dengan keringat dingin dan kenangan buruk dalam mimpi yang mengerikan. Hal ini juga akan mengganggu kualitas hidupnya. Karena sebagian dari mereka mungkin takut untuk tidur. Stres dan kurang tidur adalah pemicu utama mimpi buruk. Menurut American Sleep Association (ASA) beberapa obat juga dapat memicu mimpi buruk. Pada kasus yang berat, konseling atau obat penenang mungkin diperlukan untuk meredakan kecemasan yang mendasari mimpi buruk.

6. Perilaku Gangguan REM

Selama tidur REM, seseorang biasanya lumpuh saat bermimpi. Dalam rapid-eye-movement atau gangguan perilaku REM, seseorang tidak lumpuh sehingga dia bertindak menuruti mimpinya. Hal ini dapat mencelakakan diri atau pasangan tidurnya. Gangguan perilaku tidur REM terjadi paling sering pada orang dewasa yang lebih tua, dan merupakan gejala penyakit Parkinson, yaitu gangguan neurologis degeneratif.

7. Halusinasi Mengantuk

Biasanya di dalam mimpi kita sering melihat hal-hal aneh. Namun bagaimana jika kita melihatnya saat sedang tidak bermimpi? Ini disebut dengan hypnagogic hallucination yang terjadi selama transisi dari bangun tidur. Pada umumnya orang yang mengalami hypnagogic hallucination akan mendengar suara-suara atau melihat hal-hal aneh di kamar mereka.

Sumber :  onewebid.blogspot.com

Leave a comment